Sedikit Pedoman Alkitab


Saudara yang  terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita dapat mengambil sebuah pedoman mengenai
Langkah-langkah iman apa yang harus kita ambil ketika berada dalam sebuah masalah: (Mazmur 130 : 1-7)
  1. Berseru dengan iman, yaitu berdoa. Dalam ayat 1 dan 2, Daud  dalam pergumulannya datang merendahkan  hatinya  kepada Tuhan dan  memohon belas kasihNya.  Maz 50:15 “Berserulah kepadaKU pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan AKU”. Daud mengutarakan seluruh isi hatinya pada Tuhan.
  2. Berani mengoreksi diri. Dalam ayat 3 dan 4, Daud sendiri mengungkapkan bahwa ia mempunyai kesalahan-kesalahan. Artinya, banyak  masalah  terjadi  yang tengah dihadapinya adalah karena akibat dari perbuatan-perbuatannya sendiri . Ia mengakui kesalahan-kesalahan itu kepada Tuhan.  Siapakah  yang dapat tahan, jika Tuhan mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kita ? Tidak seorangpun yang dapat tahan. Namun kita bersyukur atas FirmanNya, dalam  1 Yoh.1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.
    Daud mengetahui bahwa hanya  pada Tuhan saja ada pengampunan.  Allah akan memberi  pengampunan kepada orang yang mau bertobat dan mengakui  dosa/kesalahannnya. Allah akan  menyembuhkan dan memulihkan mereka yang datang dengan hati yang jujur.  Allah ingin  menunjukkan kasih setiaNya kepada semua orang  yang berada dalam kesulitan, supaya mereka dapat mengenal  kasih, perhatian dan kebaikan-Nya.
  3. Percaya pada Firman Tuhan. Dalam ayat 5 dan 6, Daud menantikan Tuhan dan mengharapkan Firman-Nya. Seperti Daud juga katakan, “ Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janjiMu menghidupkan aku”, Maz.119:50.  Daud tidak berdaya,  dia tidak bisa berbuat apa-apa oleh karena hanya Allah sendiri  yang dapat mengampuninya,sebab itu ia  percaya hanya Tuhan dan menantinya. Jiwa Daud menanti, itu adalah pusat dari kepribadian manusia. Tuhan saja  yang sanggup menolongnya, karena itu ia sangat mengharapkan Tuhan.  Daud katakan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, sampai 2 kali, ini  menunjukkan pada kehebatan kerinduannya,dan pengharapannya pada Tuhan. Daud berfokus pada Tuhan dan FirmanNya. Daud sangat yakin bahwa Firman Tuhan itu pasti terjadi atas dirinya.
  4. Tetap berharap dan sabar menantikan Tuhan. Dalam ayat 7, melalui pengalamannya itu Daud menyerukan kepada kita orang percaya supaya berharaplah kepada Tuhan ! Orang yang berharap pada Tuhan, tentunya  tidak pernah jemu, tetapi dengan sabar menanti-nantikan pertolongan Tuhan tiba. Sebab hanya pada Tuhan ada kasih setia, dan DIAlah sang pembebas kita.
Berikut 3 cara yang harus kita lakukan untuk dapat memenangkan ujian iman:
.
1. Taat

Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran …… Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, …….. lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. ” Kej 22:2-3
Abraham memilih untuk taat kepada apa yang Tuhan firmankan. Dia tidak berargumen atau memberi alasan atas perintah yang diberikan. Dia bahkan tidak mau memikirkan apa yang akan terjadi jika dia melakukan perintah tersebut.
Tuhan sering menyampaikan pesanNya melalui masalah yang diijinkan dalam hidup kita. Jika Tuhan berbicara kepada kita baik melalui FirmanNya atau hambaNya, biarlah kita senantiasa taat dan melakukan perintahNya. Jangan biarkan logika pikiran kita menghalangi perbuatan kita untuk melakukan FirmanNya. Seringkali apa yang Tuhan perintahkan berlawanan dengan sifat-sifat dunia ini. Tanyalah kepada Tuhan apa yang Dia inginkan dalam kehidupan kita melalui masalah yang kita hadapi. Cari jawabanNya melalui Firman Tuhan. Lakukan apa yang telah difirmankan Tuhan bagi kita. Jika kita taat melakukan perintahNya, maka kita akan melihat perbuatanNya yang ajaib dalam kehidupan kita.
.
2. Rela Berkorban
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.” Kej 22:10
*courtesy of PelitaHidup.com
Ishak merupakan anak perjanjian antara Tuhan dan Abraham. Melalui Ishak-lah keturunan Abraham akan menjadi banyak dan tidak terhitung. Oleh karena itu Ishak merupakan anak yang begitu berharga bagi Abraham. Tetapi melalui ujian ini Tuhan menuntut Abraham untuk melepaskan hal yang begitu berharga dalam hidupnya. Abraham harus melepaskan haknya.
Begitu banyak masalah yang diijinkan Tuhan dalam hidup kita untuk menguji iman kita. Tidak sedikit di antaranya yang menuntut pengorbanan dari sesuatu yang begitu berharga dalam hidup kita. Tidak mudah juga bagi kita untuk melepaskan apa yang menjadi hak dalam hidup kita. Tetapi kita melihat bahwa apa yang seharusnya menjadi hak bagi Abraham, dia lepaskan demi Tuhan Allahnya.
Yesus juga melepaskan segala keilahianNya dan turun menjadi manusia bahkan rela mati di atas kayu salib demi menebus dosa manusia. Teladan yang telah diberikan oleh Yesus menjadi suatu hal yang harus kita lakukan juga dalam hidup kita. Proses pemurnian dalam hidup kita akan terus kita jalani hingga kita mencapai kepada kesempurnaan. Lepaskan segala kekerasan hati, amarah, dendam, sakit hati, kekecewaan yang ada dalam hati kita. Ampuni orang-orang yang telah menyakiti hati kita, menghina, memfitnah bahkan merendahkan kita.
Tidak mudah untuk melepaskan semuanya itu. Harga diri cenderung akan kita pertahankan dibanding melepaskan pengampunan. Tetapi ketika kita mau melepaskannya, sama dengan Yesus yang dimuliakan dan ditinggikan Allah Bapa setelah menjalani tugasnya di dunia ini, maka Tuhan juga akan memuliakan dan meninggikan hidup kita ketika kita mau rela berkorban sesuai dengan kehendak Bapa di surga.

.
3. Iman Percaya
Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” Ibr 11:19
Abraham begitu yakin bahwa Allahnya akan menyediakan apa yang dia butuhkan. Dia sangat percaya kepada Tuhan dan dia menaruh iman percayanya sepenuhnya kepada Tuhan.
Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kej 22:8
Ketika ujian datang dalam hidup kita, Tuhan ingin agar kita menyandarkan pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia. Percaya 100% kepada kuasa Tuhan dan tidak meragukan akan kebesaran kuasaNya. Mungkin ada masalah dalam pekerjaan kita, keuangan, keluarga, rumah tangga, pelayanan dan lainnya; tetapi ketika kita berserah kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan yakin bahwa Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita, maka kita akan melihat jawaban yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Kemustahilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sulit, rumah tangga yang telah hancur berantakan, keuangan yang sudah morat-marit sehingga mencapai ambang kebangkrutan, itu semua bukanlah akhir dari segalanya. Yesuslah jawaban. Dialah Allah yang menyediakan segala jawaban yang kita butuhkan, Dialah Yehova Jireh (Kej 22:14). Sandarkan iman percaya kita sepenuhnya kepada Allah, maka tidak ada yang mustahil bagi kita yang percaya kepadaNya.
.
.

Ketaatan, pengorbanan dan iman percaya akan membawa kita melewati ujian-ujian dengan kemenangan yang Tuhan berikan. Tidak ada perintah yang terlalu susah dari Tuhan, tidak ada masalah yang terlalu berat di hadapan Tuhan, dan tidak ada hal yang mustahil bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Hadapi ujian imanmu dengan penuh ketaatan, pengorbanan dan iman percaya. Mujizat pasti terjadi!
.
Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” ” 1 Kor 2:9
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar